Makalah Perkembangan Psikososial Anak Usia 3-6 Tahun



Semester 2






PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL MASA KANAK-KANAK AWAL USIA
 ( 3-6 TAHUN )









Kata Pengantar

         Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas izin-Nya jugalah saya dapat menyelesaikan buku yang berjudul ”Perkembangan Psikososial Masa Kanak-kanak Usia 3-6 Tahun”. Buku ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah pada mata kuliah perkembangan motorik. Saya telah berusaha agar buku ini dapat terselsaikan dengan baik dan benar,dan juga dapat menambah pengetahuan bagi yang membaca. Buku ini ditulis dengan bahasa yang jelas dan keterangan yang rinci sehingga mudah dimengerti baik oleh siapapun yang membaca. Dengan terbitnya buku ini, semoga dapat menambah rujukan pengetahuan tentang Perkembangan psikososial pada anak usia dini dan juga dapat memberikan arti yang positif bagi kita semua. Saya berharap semoga semua yang telah kita lakukan mendapatkan ridho dari Allah, dan semoga beliau senantiasa melimpahkan taufik dan hidayah-Nya untuk kita semua.
     Akhir kata dengan segala kerendahan hati, bila ada kritik dan saran dari pembaca akan kami terima dengan senang hati. Tak lupa untuk  mengucapkan terimakasih kepada orang tua,teman-teman dan semua yang memebrikan  dukungannya. Semoga apa yang telah saya terima dari semua pihak, mudah-mudahan mendapat imbalan dari Allah Subhanahuwataala dan menjadi amal baik bagi kita semua, amin yarobbil’alamin.                  

                                                                                         Semarang , 20 Maret 2017

                                                                                                         Penulis
Daftar Isi
KATA PENGANTAR……………………………………………............. IV
DAFTAR ISI……….……………………………………………………… V
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..…….....1      
A.    Latar Belakang ………..…………………...……………………....1
B.     Rumusan Masalah………………………………………….….…...2
C.     Tujuan…….…………………………………………………..........2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………….………...3
A.    Pengertian perkembangan psikososial…………………………….3
B.     Factor  yang mempengaruhi perkembangan psikososial masa kanak-kanak awal usia 3-6 tahun……………………………….…3
C.     Karakteristik psikososial masa kanak-kanak awal
usia 3-6 tahun………………………………………………….…..5
D.    Aspek yang mempengaruhi perkembangan psikososial
masa kanak-kanak awal usia 3-6 tahun……………………………6
E.     Factor – factor yang menghambat dan mendorong
perkembangan psikososial ………………………………...……..11
F.      Prinsip-prinsip perkembangan psikososial masa
 kanak-kanak awal usia 3-6tahun……………………….….…..…12
G.    Peranan  orang tua pada anak-anak……………….………………13
H.    Implikasi perkembangan psikososial masa
 kanak-kanak awal usia 3-6 tahun………………………………..14
PENUTUP…………………………………………..………………….....15
A.    Kesimpulan………………………….………………………........15
B.     Saran……………………………………………………………...15
DAFTAR PUSTAKA………………….…………………………………..16


BAB I PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
         Masa anak anak merupakan masa dimana seorang anak manusia memulai suatu hal yang masih sangat baru bagi kehidupan mereka, rasa ingin tahu, penasaran dan mencontoh merupakan beberapa hal yang sangat dominan terjadi pada mereka di masa ini mereka belajar berbagai hal seperti berbicara, berjalan atau pun bersosialisasi dengan  teman sebayanya.
            Pada masa ini juga terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan anak tersebut, baik atau buruknya seorang anak dalam berperilaku biasanya terjadi pada masa ini karena pada masa awal kanak-kanak ini mereka dalam masa mengimitasi apa yang mereka lihat dan apa yang mereka dengar tanpa tau baik atau buruknya hal itu bagi mereka.
             Banyak juga kebiasaan yang muncul pada diri sang anak pada masa awal kanak-kanak ini. Pada masa ini juga akan terlihat bakat atau keterampilan apa yang dimiliki oleh sang anak dan biasanya hal yang terlihat di masa kanak-kanak ini akan jadi cerminan sang anak ketika ia tumbuh besar nanti keterampilan pun bisa muncul dari faktor hereditas atau bisa juga dari dorongan orang tua mereka sendiri.



1
        Dan dalam buku ini juga akan di bahas berbagai masalah apa saja yang akan di hadapi oleh sang anak dalam menghadapi masa perkembangannya dalam mencapai berbagai tugas perkembangan yang harus mereka penuhi agar ketika besar nanti sang anak tidak akan mengalami rasa tidak puas di dalam dirinya karena semua tugas perkembangannya sudah dapat ia selesaikan pada waktunya.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan
rumusan masalah dalam makalah ini seperti :
·         Apa arti psikososial ?
·         Facto apa saja  yang mempengaruhi perkembangan psikososial masa kanak-kanak awal usia 3-6 tahun ?
·         Karakteristik Psikososial masa kanak-kanak awal usia 3-6 tahun ?
·         Prinsip-prinsip perkembangan psikososial masa kanak-kanak awal usia 3-6 tahun ?
·         Berperan apa saja  orang tua terhadap anak?

C.     Tujuan

·         Untuk mengetahui pengertian psikososial anak
·         Untuk mengetahui factor apa saja yang mempengaruhi    perkembangan anak
·          Untuk mengetahui masalah apa saja yang muncul saat perkembangan anak
·          Untuk mengetahui bagaimana anak melakukan perkembangan psikososial
·         Untuk mengetahui peranan orang tua terhadap anak


2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Perkembangan Psikososial
    Perkembangan psikososial adalah perkembangan yang berkaitan dengan emosi, motivasi dan perkembangan pribadi manusia serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain.
    Istilah “psikososial” dalam kaitannya dengan perkembangan manusia berarti tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir sampai mati dibentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi dengan suatu organisme yang menjadi matang secara fisik dan psikologis. Perkembangan psikososial juga bisa diartikan berhubungan dengan perubahan-perubahan perasaan atau emosi dan kepribadian serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain.
B.     Factor  yang mempengaruhi perkembangan psikososial masa kanak-kanak awal usia 3-6 tahun

1.      Keluarga
      Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan psikososialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi psikososial anak. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga, pola pergaulan, etika berinteraksi dengan orang lain banyak ditentukan oleh keluarga.Interaksi yang terjadi dalam keluarga dapat digambarkan seperti bagan di bawan ini.

3
2.      Kematangan
     Untuk dapat mencapai perkembangan psikososial yang optimal, diperlukan kematangan fisik dan psikis. Dengan faktor ini, anak mampu mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima nasehat orang lain, meningkatkan kematangan intelektual dan emosional, serta kematangan dalam berbahasa.
3.      Status Sosial EkonomI
      Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi keluarga dalam masyarakat. Perilaku anak akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya.
4.      Pendidikan
      Pendidikan merupakan satu faktor dalam proses psikososial. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, memberikan anak warna kehidupan sosial yang berhubungan dengan masyarakat dan kehidupannya dimasa yang akan datang.
5.      Kapasitas Mental: Emosi dan Intelegensi
      Kemampuan berfikir yang termasuk di dalamnya kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan psikososial anak. Perkembangan emosi berpengaruh sekali terhadap perkembangan psikososial anak. Anak yang berkemampuan intelek tinggi akan berkemampuan berbahasa dengan baik.

4
Oleh karena itu jika perkembangan ketiganya seimbang maka akan sangat menentukan keberhasilan perkembangan psikososial anak dalam lingkungannya.




C.      Karakteristik Psikososial masa kanak-kanak awal usia 3-6 tahun.
      
    Karakteristik psikososial anak usia 3 – 6 tahun dibagi menjadi 2 tahap yaitu :
1.       Karakteristik Psikososial Anak Usia 3 - 4 Tahun
·         Sudah dapat mengontrol perilakunya sendiri.
·          Sudah dapat merasakan kelucuan bila ada hal-hal lucu atau ikut tertawa ketika orang dewasa tertawa.
·         Rasa takut dan cemas mulai berkembang, dan hal ini berlangsung sampai usia 5 tahun.
·           Keinginan berdusta mulai muncul, akan tetapi anak takut melakukannya.
      2.      Karakteristik Psikososial Anak Usia 5 – 6 Tahun
·         Perasaan humor berkembang lebih lanjut
·          Sudah dapat mempelajari mana yang benar dan yang salah
·          Sudah dapat menenangkan diri
·          Pada Usia 6 tahun anak menjadi sangat Asertif, sering berperilaku seperti boss (atasan), mendominasi situasi, akan tetapi dapat menerima nasehat.


5
·         Sering bertengkar tapi cepat berbaikan kembali.
·          Anak sudah dapat menunjukkan sikap marah.
·         Sudah dapat membedakan yang benar dan yang tidak benar, dan sudah dapat menerima peraturan disiplin.

D.     Aspek yang mempengaruhi perkembangan psikososial  masa kanak-
 kanak awal usia 3-6 tahun       
        1. Aspek Perkembangan Permainan
Hetherington & Parke (1979) mendefinisikan permainan bagi anak-anak adalah suatu bentuk aktivitas yang menyenangkan yang dilakukan semata-mata untuk aktivitas itu sendiri, bukan karena ingin memperoleh sesuatu yang dihasilkan dari aktivitas tersebut. Hal ini karena bagi anak-anak proses melakukan sesuatu lebih menarik daripada hasil yang akan didapatkannya (Schwartzman, 1978).
Permainan sangat penting bagi perkembangan kehidupan anak-anak. Permainan memiliki beberapa fungsi yang dalam pengaruh pentingnya terhadap perkembangan anak. Salah satunya adalah fungsi sosial. Fungsi sosial permainan dapat meningkatkan perkembangan sosial anak. Khususnya dalam permainan fantasi dengan memerankan suatu peran, anak belajar memahami orang lain dan peran-peran yang akan ia mainkan dikemudian hari setelah tumbuh menjadi orang dewasa.
Fungsi Permainan
a. Fungsi Konitif (Piaget 1962)
· Menjelajahi lingkungan, mempelajari objek-objek di sekitarnya dan belajar memecahkan masalah

6
·  Mengembangkan potensi dan keterampilan dengan cara menyenangkan
b. Fungsi Sosial, dapat meningkatkan perkembangan sosial   
    (dramatical play)
c. Fungsi Emosi, permainan memberikan perasaan senang dan anak
    dapat melepaskan energi fisiknya yang berlebihan.

2.  Aspek Perkembangan Hubungan dengan Orang Lain
    a. Hubungan dengan Orang Tua
         Kasih sayang Orang Tua atau pengasuh pada tahun-tahun pertama kehidupan anak  merupakan kunci utama perkembangan sosial anak. Pola Hubungan orang tua atau pengasuhnya pada anak usia 3 – 6 tahun merupakan dasar bagi perkembangan emosional dan sosial anak. Salah satu aspek penting dalam hubungan antara orang tua dan anak adalah gaya pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua. Ada 3 tipe pengasuhan orang tua yaitu :
·    Otoritatif  yaitu gaya pengasuhan yang memperlihatkan pengawasan ekstra ketat terhadap tingkah laku anak –anak, tetapi mereka juga bersikap responsif, menghargai dan menghormati pemikiran, perasaan serta mengikutsertakan anak dalam pengambilan keputusan (Demokratis).
·         Hasilnya adalah anak-anak yang cenderung percaya diri, memiliki pengawasan terhadap diri sendiri dan mampu bergaul baik dengan teman sebayanya.



7
·         Otoriter yaitu gaya pengasuhan yang membatasi dan menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintah orang tua (tidak demokratis). Hasilnya adalah anak-anak yang cenderung curiga pada orang lain dan tidak merasa bahagia dengan dirinya sendiri, canggung dalam pergaulan juga memiliki prestasi belajar yang rendah.

·         Permisif yaitu gaya pengasuhan dimana orang tua hanya sedikit terlibat dalam kehidupan anak atau bahkan sama sekali tidak terlibat dalam kehidupan anak (Masa bodo). Hasilnya adalah anak-anak yang kurang percaya diri, memiliki pengendalian diri yang buruk (berbuat semaunya), memaksakan keinginan dan memiliki rasa harga diri yang rendah.

Pada fase Inisiatif vs merasa bersalah, anak-anak tentu membutuhkan gaya pengasuhan yang dapat membantunya tampil percaya diri, memiliki prestasi belajar yang baik, memiliki pengendalian dan pengawan diri sendiri, dapat bergaul dengan baik, serta mampu membedakan yang benar dan yang salah.
b. Hubungan Dengan Teman Sebaya (Peer)
Sejumlah penelitian telah merekomendasikan betapa hubungan sosial dengan teman sebaya memiliki arti yang sangat penting bagi perkembangan pribadi anak. Salah satu fungsi kelompok teman sebaya yang paling penting adalah menyediakan suatu sumber informasi  dan perbandingan tentang dunia luar diluar keluarga.

8
Anak menerima umpan balik tentang kemampuan-kemampuan mereka dari kelompok teman sebaya. Anak-anak mengevaluasi apakah yang mereka lakukan lebih baik, sama atau lebih jelek dari yang dilakukan oleh anak-anak lain.  Mereka menggunakan orang lain sebagai tolok ukur untuk membandingkan dirinya. Proses pembandingan sosial ini merupakan dasar bagi pembentukan rasa harga diri dan gambaran diri anak (Hetherington & Parke, 1981).
Relasi yang harmonis diantara teman sebaya pada masa remaja diasosiasikan dengan kesehatan mental yang positif pada usia tengah baya. Sebaliknya Isolasi sosial atau ketidakmampuan untuk melebur ke dalam suatu jaringan sosial, diasosiasikan dengan banyak masalah dan kelainan yang beragam, mulai dari kenakalan dan masalah minuman keras hingga depresi. Bahkan relasi yang buruk diantara teman2 sebaya pada masa anak-anak diasosiasikan dengan suatu kecenderungan untuk putus sekolah dan perilaku nakal pada masa remaja (Santrock, 1995).
3. Aspek Perkembangan Gender dalam Permainan dan Aktivitas
      Gender merupakan salah satu aspek penting yang mempengaruhi perkembangan sosial pada masa awal anak-anak.
Istilah gender dimaksudkan sebagai tingkah laku dan sikap yang  dihubungkan dengan laki-laki atau perempuan. Kebanyakan anak mengalami sekurang-kurangnya tiga tahap dalam perkembangan gender  (Shepherd-Look, 1982)
a.       Anak mengembangkan kepercayaan tentang identitas gender , yaitu rasa laki-laki atau   perempuan.


9
b.      Anak mengembangkan keistimewaan gender, sikap tentang jenis
kelamin mana yang mereka kehendaki.
c.       Anak memperoleh ketetapan gender, suatu kepercayaan bahwa jenis kelamin seseorang ditentukan secara biologis, permanen, dan tak berubah-ubah.
Perkembangan gender pada masa anak-anak usia 3 – 6 tahun masih dalam tahap mempelajari stereotif gender konvensional yang dihubungkan dengan berbagai aktivitas dan objek-objek umum (Ruble&ruble, 1980). Mereka menghubungkan gender dengan mainan, pakaian namun dalam tahap ini anak belum mengerti konsep / ketetapan gender.
4. Aspek Perkembangan Moral
      Perkembangan moral adalah perkembangan dengan aturan dan hubungan  mengenai apa yang seharunya dilakuakan oleh manusia sebagai interaksi dengan orang lain (Stanrock , 1995)
Pada Masa anak-anak Awal perkembangan moral anak ada pada
tahap Preconventional Morality (Lawrence Kohlberg) yaitu anak mengenal  moralitas dari dampak perbuatan yang dilakukannya :
Ø  Perbuatan menyenangkan (sesuai aturan)  =   Hadiah dan Pujian

Ø  Perbuatan menyakitkan (tidak sesuai aturan)  = Hukuman

Ø  Perbuatan Meniru apa yang dilakukan orang-orang disekitarnya



10
E.       Factor – factor yang menghambat dan mendorong
perkembangan psikososial
     Faktor-faktor yang mendorong perkembangan psikososial pada masa kanak-kanak awal diantaranya adalah lingkungan sosial yang baik, misalnya orang tua (pengasuh), sanak keluarga, orang dewasa lainnya atau teman sebayanya. Apabila lingkungan sosial tersebut menfasilitasi atau memberikan peluang terhadap perkembangan anak secara positif maka anak akan dapat mencapai perkembangan sosialnya secara matang.
Lingkungan yang mendukung ketika anak mulai memasuki taman kanak-kanak, misalnya guru harus bisa menfalitasi perkembangan sosial anak seperti :
a)            Membantu anak agar memahami alasan tentang diterapkannya   aturan. Misalnya keharusan memelihara ketertiban di dalam kelas dan melarang masuk atau masuk kelas saling mndahului.
b)           Membantu anak untuk memahami, dan membisaakan mereka untuk memelihara persahabatan , kerjasama, saling membantu, dan saling menghargai atau menghormati.
c)            Memberikan informasi kepada anak tentang adanya keragaman
budaya, suku dan agama di masyarakat atau dikalangan anak sendiri, dan tentunya saling menghormati diantara mereka.
Pada perkembangan moral, hal-hal yang mendorong dalam menanamkan konsep moral adalah :

11
a)            Berilah pujian, ganjaran atau sesuatu yang menyenangkan anak, apabila dia melakukan perbuatan yang baik. Ganjaran ini akan menjadi faktor penguat (reinforcement) bagi anak untuk mengulangi perbuatan baik tersebut.
b)           Berilah hukuman, apabila dia melakukan perbuatan yang tidak baik. Hukuman tersebut akan menjadi penguat bagi anak untuk tidak mengulangi perbuatan yang tidak baik.
     Faktor-faktor yang menghambat perkembangan psikososial pada masa kanak-kanak awal diantaranya adalah apabila lingkungan sosial itu kurang kondusif, seperti perlakuan orang tua yang kasar : sering memarahi, acuh tak acuh, tidak memberikan bimbingan, teladan, pengajran atau pembisaaan terhadap anak dalam menerapkan norma-norma baik agama maupun tatakrama atau budi pekerti; cenderung menampilkan perilaku maladjustment , seperti bersifat minder, senang mendominasi orang lain, bersifat egois (Selfish), senang menyendiri / mengisolasi diri, kurang memiliki perasaan tenggang rasa, dan kurang memperdulikan norma dalam berperilaku.                         
F.       Prinsip-prinsip perkembangan psikososial masa kanak-kanak awal usia 3-6 tahun.

1.      Pengalaman Masa Lalu
     Perkembangan Psikososial anak pada usia 3 – 6 tahun merupakan hasil dari perkembangan psikososial pada fase sebelumnya,


12
 yaitu fase percaya vs tidak percaya dan fase otonomi vs malu dan ragu-ragu. Apabila pada fase ini anak tidak berkembang secara normal, maka hal ini akan mempengaruhi perkembangan Psikososial anak pada fase ini.
  1. Perkembangan Dimasa yang Akan Datang
      Masa anak-anak merupakan masa yang berfungsi untuk mengembangkan psikososial anak ke arah yang positif. Positif berarti mengembangkan anak sesuai dengan fase perkembangan psikososialnya. Apabila anak tidak mengalami perkembangan psikososial yang positif maka di masa depan, anak akan mengalami berbagai hambatan dalam perkembangan psikososialnya.
3.        Perlakuan Orang-Orang di Sekitar Anak
     Orang-orang yang berada di sekitar anak, baik orang tua maupun guru berperan dalam mengembangkan psikososial anak. Oleh sebab itu, orang tua dan guru perlu memberikan kesempatan pada anak untuk berinteraksi sosial, untuk mengungkapakan pikiran dan perasaannya.

G.     Peranan  orang tua pada anak-anak
      Peranan orang tua terhadap anak tentu sangatlah penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya,berikut peranan orang tua terhadap anak :


13
·         Memberikan makanan dan memelihara kesehatan fisik anak
·          Melatih dan menyalurkan kebutuhan fisiologis
·          Mengajar dan melatih keterampilan berbahasa, persepsi, fisik, merawat diri, dan keamanan diri
·         Mengenalkan lingkungan kepada anak
·          Mengajarkan tentang budaya dan nilai-nilai agama
·          Mengembangkan keterampilan dan perilaku dalam berhubungan dengan orang lain
·         Membimbing, mengoreksi, dan membantu anak untuk merumuskan tujuan dan merencanakan aktivitasnya

H.     Implikasi perkembangan psikososial masa kanak-kanak awal usia 3-6 tahun

·         Memberikan kesempatan perkembangan psikososial secara positif pada anak. Misalnya : Memberikan kesempatan pada anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaanya.\
·         Menciptakan prosses pendidikan dan pembelajaran yang memberikan wahana untuk mengembangkan Psikososial anak secara positif. Misalnya : mencipakan sudut permainan drama dan sudut-sudut lainnya yang relevan.
·         Menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pengembangan psikososial secara positif. Misalnya : membiarkan anak bermain dan melengkapi alat permainan yang dibutuhkan anak.

14
Penutup
A.       Kesimpulan

        Dari pembahasan makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan psikososial merupakam suatu perkembangan yang terjadi pada tiap individu yang terbagi atas tahap-tahap tertentu. Perkembangan ini sangat erat hubungannya dengan kemampuan individu atau anak untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Perkembangan psikososial tiap individu meliputi beberapa tahap yang harus dilewati. Apabila semua tahap dapat terlaksana dengan baik maka tugas perkembangan ini dapat dikatakan telah tercapai secara sempurna.
          Perkembangan psikososial anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya keluarga, kematangan, status sosial ekonomi, pendidikan, dan kapasitas mental. Semua faktor ini sangat berpengaruh terhadap terselenggaranya implikasi perkembangan psikososial anak di dalam pendidikannya.

B.     Saran
       Apabila ada kekurangan dan kesalahan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kemajuan dan perbaikan bersama. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.





15
Daftar Pustaka

Hurlock, B. Elizabeth. 1997. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.







16



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH " Peranan Pendidikan Terhadap ASWAJA "

Contoh Buku Bola Voli 2017 uplud by : ROISUL AULA